Ketika ditanya untuk memilih sudah pasti tidak ada seorangpun yang ingin hidupnya menderita bukan? Tetapi seringkali penderitaan memang tidak dapat dihindari. Jika hal ini terjadi mari kita melihhat nasihat Rasul Petrus dalam 1 Petrus 3:13-22. Dalam teks yang kita baca saat ini, Petrus mengatakan bahwa berbuat baik memang berdampak baik bagi kita dan dapat menghindarkan kita dari berbagai dampak yang akan timbul apabila kita berlaku tidak baik (ayat 13). Tetapi tidak semua hal bisa dihindari walaupun kita sudah berbuat baik, ada kalanya kita akan mengalami penderitaan justru karena kita memilih untuk tetap berdiri tegak diatas kebenaran (ayat 14). Bagi Petrus penderitaan karena kebenaran jauh lebih baik daripada penderitaan yang harus dialami karena orang berbuat jahat (ayat 17).
Melalui Nasihatnya Petrus secara khusus mengingatkan jemaat untuk memelihara hidup mereka di dalam kasih dan perdamaian dengan semua orang, sekalipun jemaat tidak diperlakukan dengan baik oleh mereka, karena memang itulah yang dikehendaki Allah bagi umatNya. Memang orang yang berbuat baik tidak seharusnya menderita, akan tetapi Petrus mengingatkan jemaat bahwa sekalipun mereka telah melakukan apa yang benar dan baik sesuai dengan kehendak Allah, namun tetap harus mengalami penderitaan, maka hal ini bukanlah hukuman dari Allah, melainkan sebuah kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk memurnikan iman mereka (band. 1:7-9).
Ketika penderitaan itu terjadi maka hal terpenting yang harus kita lakukan adalah memandang kepada Kristus. Petrus menekankan apabila kita mengalami penderitaan karena kebenaran, maka kita harus memandang kepada Yesus Kristus. Dia sangat menderita karena menanggug dosa kita. Dia menderita walaupun Dia benar. Dia diperlakukan tidak adil meskipun Dia berlaku adil. Kristus bersedia menanggung penderitaan demi menyelamatkan kita manusia yang berdosa. Karena itu kesediaan untuk menderita itupun seharusnya menjadi karakteristik kita orang Kristen sebagai pengikut-pengikut Kristus. Dengan meneladani Kristus kita akan lebih siap untuk menanggung derita walaupun kita berbuat baik dan benar.
Dengan demikian maka sikap apa yang bisa kita nyatakan saat menghadapi penderitaan itu?
1. Berbahagia, sebab jika kita menderita karena kebenaran dan bukan karena telah berbuat kejahatan maka penderitaan itu merupakan suatu pengorbanan yang diperkenan Allah. Bukankah tidak ada hal yang lebih indah selain hidup yang berkenan dihadapan Allah?
2. Tetap setia, dalam artian kita tunduk pada otoritas Kristus, sebagai Tuhan yang memegang hidup kita bahkan menguasai kehidupan semua orang dan seluruh ciptaanNya. Dengan kata lain kita mempercayakan diri kita sepenuhnya kedalam tanganNya dan melakukan apa yang menjadi kehendakNya.
3. Siap memberi jawaban kepada semua orang tentang pengharapan iman Kristen yaitu pekerjaan yang sedang Allah genapi dalam hidup umatNya melalui penderitaan yang dialaminya.